DILINGKUNGAN BPPKB
PROV JATIM
Oleh; DRS.EC. RUS BUDIJONO.MM., AKUNTAN., IFRS
Akuntan Reg Negara D. 50.867
DISAJIKAN BUKAN UNTUK MENGKRITIK AKAN TETAPI UNTUK PERBAIKAN KEMASA DEPAN.
Apakah yang dimaksud dengan Sistem
Pengendalian Intern?
Sistem pengendalian intern adalah: Suatu
perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat
yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam Entitas atau perusahaan dengan tujuan untuk
menjaga keamanan harta milik Entitas atau perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran
data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Dari
definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya pengendalian intern :
1. Menjaga
kekayaan organisasi/Entitas.
2. Memeriksa
ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong
efisiensi.
4. Mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dilihat
dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua
yaitu:
Pengendalian Intern Akuntansi
(Preventive Controls) dan Pengendalian
Intern Administratif (Feedback Controls).
Pengendalian
Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya
adalah menjaga kekayaan enititas atau perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi.
Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung
jawab antar unit organisasi.
Pengendalian
Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian
akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada,
untuk kemudian diambil tindakan.
Elemen
Pengendalian Internal
1.Lingkungan
Pengendalian
2.Sistem
Akuntansi
3.Prosedur
Pengendalian
Lingkungan Pengendalian
Filosofi dan Gaya
Operasional Manajemen
Struktur
Organisasi
Dewan Komisaris Dan
Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dengan pihak manajemen perusahaan. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris. (jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris)
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris untuk melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional perusahaan Sedangkan
Pada Entitas pemerintah seperti SKPD Pemerintah
daerah Pengawasan dilakukan oleh dua
Entitas, DPRD dan oleh Inspektorat Prov Jatim yang dibentuk oleh
Gubernur, dan di kabupaten Kota diakukan oleh Inspektorad kabupaten/ Kota juga oleh dprd kab/kota.
Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
Metode Pengendalian Manajemen
Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh metode pengendalian manajemen. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
Kebijakkan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan entitas atau perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.
Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern entitas atau perusahaan.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan saja, tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen.
Prosedur
Pengendalian
Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai kelakuan karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian manajemen dapat tercapai.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :
Penggunaan Wewenang Secara Tepat
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini akan mempermudah jika akan dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi aktivitas transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih. Otorisasi mencegah terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain.
Pembagian Tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
Dengan pemisahakn fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan akuntansi yang disiapkan dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Jika semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya.
Dokumen dan Catatan yang Memadai.
Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. Selanjutnya dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi.(biasanya dilakukan berdampingan dengan penggunaan wewenang secara tepat)
Keamanan yang memadai Terhadap aset dan catatan.
Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya pencurian aset dan data/informasi perusahaan.
Pengecekan independen terhadap kinerja
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicek) secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan inni harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen (selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi pencatatan) untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.
Pengendalian
Internal pada Lingkungan Pemrosesan Data Elektronik
Sistem pengendalian intern dalam entitas atau perusahaan yang menggunakan manual system dalam akuntansinya lebih menitikberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut (People Oriented).
Jika komputer yang digunakan sebagai alat bantu pengolahan data, akan terjadi pergeseran dari sistem yang berorientasi pada orang ke sistem yang berorientasi pada komputer (Computer Oriented).
Pengendalian Intern Akuntansi dalam lingkungan Pemrosesan Data Elektronik dibagi menjadi Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi.
Pengendalian Umum
Pengendalian umum merupakan standart dan panduan yang digunakan oleh karyawan untuk melakukan fungsinya. Unsur pengendalian umum ini meliputi : Organisasi, prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data.
Organisasi
Contoh, dalam sistem manual persediaan barang, pemisahan dilakukan dalam fungsi operasi (pembelian) dan fungsi penyimpanan (gudang) dengan fungsi akuntansi (pencatatan persediaan) sehingga pada akhir periode dapat dilakukan pengecekkan silang antar fungsi untuk mengetahui jumlah sisa persediaan. Dalam sistem komputer, program komputer dirancang untuk membuat keputusan kapan persediaan harus dipesan, dan sekaligus dapat menerbitkan dokumen Pesanan Pembelian.Jika barang sudah diterima, maka komputer melakukan pencatatan terhadap barang yang diterima dan membuat dokumen laporan penerimaan barang.
Untuk menciptakan sistem pengendalian intern dalam lingkungan PDE, maka perlu diadakan pemisahan fungsi-fungsi berikut :
Pengendalian terhadap sistem dan program
Pengendalian umum yang bersangkutan terhadap sistem dan program meliputi :
Pengendalian terhadap fasilitas pengolahan data
Fasilitas pengolahan data meliputi empat bidang utama :
Kegiatan konversi data terdiri dari pengubahan data dari
dokumen sumber kedalam bentuk yang dapat dibaca komputer baik dengan metode
batch maupun online processing.
Pengendalian terhadap operasi komputer meliputi :
Akses ruangan komputer yang terbatas, pembuatan instruksi yang jelas mengenai perubahan data dokumen sumber jadi machine-readable form, password yang digunakan untuk mengatur penggunaan komputer.
Pengendalian terhadap arsip data dan program yang disimpan harus dilakukan oleh karyawan perpustakaan dalam tempat yang terlindung dengan baik, meliputi : prosedur dalam penyimpanan, penjagaan keamanan fisik terhadap arsip komputer, prosedur pembuatan backup, pengendalian terhadap penggunaan arsip yang disimpan dalam perpustakaan.
Menurut Pendapat saya system
pengendalian Intern dilingkungan BPPKB Prov jatim sudah baik akan tetapi belum berjalan maksimal (sempurna),
kesemuanya tersebut berpulang kepada Pimpinan SKPD dan Sekretaris sebagai
pemegang kendali manajemen, apakah dalam menjalankan kibijakan manajemen berkomitmen
terhadap aturan dan sistem dan procedure yang ada. Secara struktur organisasi
dan pedegelasian wewenang dan pembagian tugas sudah jelas, aturan perundang
undangan terutama Sisdure akuntansi pengelolaan keuangan sudah jelas, tinggal menjalankannya saja
apakah akan dijalankan sesuai peraturan dan perundang undangan, system dan procedure
yang ada, atau diambil kebijakan yang menyimpang dari aturan perundang undangan
dan sisdure yang ada.
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan
Pengendalian dari suatu organisasi menekankan pada berbagai macam faktor yang
secara bersamaan mempengaruhi kebijakan dan prosedur pengendalian.
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar
yang menjadi parameter bagi Entittas/perusahaan dan karyawannya.
(menggambarkan
apa yang seharusnya dikerjakan dan yang
tidak dikerjakan)
Gaya
Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu Entitas/perusahaan
harus dikerjakan
(Filosofi
perusahaan dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen)
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan
pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola
wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu Entitas atau perusahaan. (Desentralisasi
maupun sentralisasi)
Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dengan pihak manajemen perusahaan. Pemegang saham mempercayakan pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris. (jadi semuanya tergantung dari dewan komisaris)
Metode Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
Metode Pengendalian Manajemen
Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh metode pengendalian manajemen. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif (melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
Kebijakkan dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan entitas atau perusahaan sebagaimana juga dilakukan dalam meminimumkan resiko.
Pengaruh Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern entitas atau perusahaan.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan saja, tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen.
Prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan aturan mengenai kelakuan karyawan yang dibuat untuk menjamin bahwa tujuan pengendalian manajemen dapat tercapai.
Secara umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :
1. Penggunaan wewenang secara tepat untuk melakukan suatu
kegiatan atau transaksi.
2. Pembagian tugas.
3. Pembuatan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
4. Keamanan yang memadai terhadap aset dan catatan.
5. Pengecekan independen terhadap kinerja.
Penggunaan Wewenang Secara Tepat
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini akan mempermudah jika akan dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi aktivitas transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih. Otorisasi mencegah terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain.
Pembagian Tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
Dengan pemisahakn fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan akuntansi yang disiapkan dapat mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada fungsi operasi dan fungsi penyimpanan. Jika semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga informasi akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai akibatnya kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya.
Dokumen dan Catatan yang Memadai.
Prosedur harus mencakup perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. Selanjutnya dokumen dan catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu organisasi.(biasanya dilakukan berdampingan dengan penggunaan wewenang secara tepat)
Keamanan yang memadai Terhadap aset dan catatan.
Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses ke tempat penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya pencurian aset dan data/informasi perusahaan.
Pengecekan independen terhadap kinerja
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus dibandingkan (dicek) secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik. Pengecekkan inni harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen (selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi pencatatan) untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.
Sistem pengendalian intern dalam entitas atau perusahaan yang menggunakan manual system dalam akuntansinya lebih menitikberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut (People Oriented).
Jika komputer yang digunakan sebagai alat bantu pengolahan data, akan terjadi pergeseran dari sistem yang berorientasi pada orang ke sistem yang berorientasi pada komputer (Computer Oriented).
Pengendalian Intern Akuntansi dalam lingkungan Pemrosesan Data Elektronik dibagi menjadi Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi.
Pengendalian Umum
Pengendalian umum merupakan standart dan panduan yang digunakan oleh karyawan untuk melakukan fungsinya. Unsur pengendalian umum ini meliputi : Organisasi, prosedur dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan data.
Organisasi
Dalam manual sistem,
pengendalian dilaksanakan dengan memisahkan fungsi fungsi pokok (operasi,
penyimpanan dan akuntansi). Suatu transaksi akan dilaksanakan oleh fungsi
operasi jika ada otorisasi dari yang berwenang, hasil transaksi akan disimpan
oleh fungsi penyimpanan, dan transaksi yang terjadi akan dicatat oleh fungsi
akuntansi.
Dalam sistem
komputer, fungsi pokok tersebut seringkali digabung dalam wujud program
komputer, sehingga penggabungan ketiga fungsi tersebut memerlukan metode
pengendalian yang khusus.Contoh, dalam sistem manual persediaan barang, pemisahan dilakukan dalam fungsi operasi (pembelian) dan fungsi penyimpanan (gudang) dengan fungsi akuntansi (pencatatan persediaan) sehingga pada akhir periode dapat dilakukan pengecekkan silang antar fungsi untuk mengetahui jumlah sisa persediaan. Dalam sistem komputer, program komputer dirancang untuk membuat keputusan kapan persediaan harus dipesan, dan sekaligus dapat menerbitkan dokumen Pesanan Pembelian.Jika barang sudah diterima, maka komputer melakukan pencatatan terhadap barang yang diterima dan membuat dokumen laporan penerimaan barang.
Untuk menciptakan sistem pengendalian intern dalam lingkungan PDE, maka perlu diadakan pemisahan fungsi-fungsi berikut :
a. Fungsi perancangan sistem dan penyusunan program.
b. Fungsi operasi fasilitas pengolahan data.
c. Fungsi penyimpanan program dan kepustakaan.
Pemisahan
tesebut dilakukan dengan tujuan :
a.
Pemisahan
ini akan menciptakan cross check terhadap ketelitian dan kewajaran terhadap
perubahan yang dimasukkan kedalam sistem.
b.
Untuk
mencegah seseorang yang tidak berhak untuk mengakses komputer.
c.
Untuk
mendorong efisiensi karena adanya spesialisasi.
Pengendalian terhadap sistem dan program
Pengendalian umum yang bersangkutan terhadap sistem dan program meliputi :
a. Prosedur penelaahan dan pengesahan sistem baru.
b. Prosedur pengujian program.
c. Prosedur pengubahan program.
d. Dokumentasi.
Pengendalian terhadap fasilitas pengolahan data
Fasilitas pengolahan data meliputi empat bidang utama :
a. Operasi konversi data.
b. Operasi Komputer.
c. Perpustakaan.
d. Fungsi Pengendalian.
Pengendalian terhadap operasi komputer meliputi :
Akses ruangan komputer yang terbatas, pembuatan instruksi yang jelas mengenai perubahan data dokumen sumber jadi machine-readable form, password yang digunakan untuk mengatur penggunaan komputer.
Pengendalian terhadap arsip data dan program yang disimpan harus dilakukan oleh karyawan perpustakaan dalam tempat yang terlindung dengan baik, meliputi : prosedur dalam penyimpanan, penjagaan keamanan fisik terhadap arsip komputer, prosedur pembuatan backup, pengendalian terhadap penggunaan arsip yang disimpan dalam perpustakaan.
BAGAIMANA
MEMPERBAIKI SISTEM PENGENDALIAN INTRN
DILINGKUNGAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR?
Suatu
Contoh:
Setiap penerimaan surat dan pengeluaran surat melewati kasubag tata
Usaha hal ini untuk menjamin pengendalian tata persuratan, tetapi bagaimana
dengan perngandalian pengelolaan keuangan pada setiap penerimaan dan
pengeluaran uang di BPPKB prov jatim apakah sudah melibatkan kasubag keuangan
sebagai kasubag yang secara struktur
organisasi diberikan kewenangan oleh Gubernur untuk menjalankan pengendalian
pengelolaan keuangan dibawah sekretaris dan kepala Entitas.
Saya kira hal yang
semacam ini aturannya sudah jelas karena itu perlu pembenahan, seperti pada
tata persuurutan yang setiap penerimaan dan pengeluaran surat harus diparaf
kasubag tata usaha, begitu pula dalam hal setiap penerimaan dan pengeluaran
uang BPPKB prov jatim seharusnya juga diketahui dan diparaf kasubag keuangan,
karena bagaimanapun juga bendahara itu adalah
salah satu fungsi dari kasubag keuangan, yang berstatus sama dengan fungsi akuntansi, fungsi
pembelanjaan dan fungsi evaluasi spj yang juga sama sama dibawah kasubag
keuangan. Jika dijalankan secara
langsung langsung aja antara Kepala BPPKB dan bendahara berarti kebijakan ini
tidak dijalankan sesuai sidure yang ada, yang berarti penegndalian keuangan di
BPPKB prov jatim tidak dapat dikendalikan oleh kasubag keuangan yang secara
Struktur organisasi ditetapkan Gubernur,
begitu pula terhadap bendahara lepas control dan kendali kasubag keuangan.
Begitu
pula pada setiap pengajuan permintaan uang oleh bidang bidang harusnya diajukan
ke Kepla BPPKB prov jatim, selanjutnya didelegasikan kepada kasubag keuangan Secara struktur organisasi selaku
pemegang kemdali keuangan, apakah permohonan itu disetujui, dikurangi atau di
tolak, (bukan langsung langsung kepada Bendahara).
Begitu
pula dengan penyampaian spj, berdasarkan aturan perundang undangan spj dismpaikan
ke Kepala Entitas, dan dideligasikan kepada kasubag keuangan, selanjutnya
dievaluasi oleh tiem verifikasi bersma sama bendahara.
Bagaimana
juga dengan penanganan dan pengelolaan asset, tentu saja harus dikelola secara
baik sesuai aturan perundang undangan yang diatur dengan kepres 80 tentang
pengadaan barang, selanjutnya semua asset baik asset barang bergerak dan tidak
bergerak barang yang sudah dibeli pengelolaannya baik fisik dan adminsitrasinya
harus dilakukan oleh fungsi perlengkapan yang berada di bawah kasubag tata
usaha, yang kedepan untuk mempermudah pembuatan neraca (karen isi neraca terdiri dari asset, kewajiban dan equitas) MAKA bisa saja pengelolaan asset tersebut kedepan dirubah menjadi dibawah kendali kasubag keuangan.
Suatu
hal yang harus dibenahi kedepan adalah harus dibuat :
- Flowchart arus dan procedure Penerimaan kas
- Flowchart arus dan procedure Pengeluaran kas
- Flowchart arus dan prosedre SPJ
- Flowchart arus dan procedure Pengadaan, Penerimaan dan pengeluaran barang.
- Flowchar arus dan procedure perbaikan kendaraan dan Inventaris
- Flowchart arus dan procedure penhapusan barang
- Flowchart arus dan perosedure kepegawaian
- Flowchart arus dan procedure lainnya.
Sehingga
fungsi fungsi flowchar arus dan procedure yang dibuat itu harus dijalankan dengan baik untuk kepentingan dan
kemajuan SKPD.
By:
Drs. Ec. Rus Budijono. MM., Akuntan., IFRS
Akuntan
Reg Negara D. 50.867
Tidak ada komentar:
Posting Komentar